Senin, 29 Maret 2010

P.E.N.A.T

lagi lagi aku sendiri di mairasi. tapi kali ini ditemani rintik-rintik hujan. akhir-akhir ini aku sangat muak dengan kata 'monoton'. yah, monoton!
aku benci dengan keadaan ini.
ketika aku merasa sendiri seperti ini, aku rasakan keadaan yang flat. membosankan!
mengapa di kala seperti ini masalah datang bak mengantri?
demi tuhan!
saya rindu berkumpul dengan teman-teman.
muak dengan kuliah yg begitu-begitu saja. tugas lagi tugas lagi.
di rumah, selalu esmosi.
muak ! muak !
lalu, aku harus bagaimana?
ingin rasanya pergi sejenak saja dari hidup ini, hanya untuk melupakan semua kepenatan ini. .

Minggu, 28 Maret 2010

sepi :(

di tengah kesepian lantai 3 di FIP. aku merasa sedikit pusing.bukan karena sama dengan teman-temanku yang tengah 'pusing' dengan tugas komunikasi visual. kelompokku juga belum rampung menyelesaikannya. tapi aku tenang-tenang saja. :)
hari ini, 29 maret 2010. hari senin terakhir di bulan maret. senin depan sudah bulan april. tinggal beberapa hari lagi, menuju hari itu. yah, seminggu lagi.
aku tak ingin terlalu berharap lebih. aku hanya ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. aku ingin berguna. . berharap itu tidak enak, tapi lebih tidak enak lagi kalau kita tak punya harapan lagi.. hhihi

Rabu, 24 Maret 2010

saya memang jahat!!!

di temani alunan lagu sunda. di mairasi. aku sendiri, maaf, hanya berdua dengan laptop.
jujur, aku ingin menangis. ingin teriak. apa sebenarnya yang telah ku lakukan?aku menyakiti hatinya. astaga! aku tak tau harus seperti apa.
aku memang salah! aku memang jahat !
tapi bukan ini yang ku mau. aku tak pernah bermaksud untuk menyakiti dia. demi tuhan ! saya sangat merasa bersalah. semakin ingin menangis.
perasaan yang saya sendiri sukar untuk mengurainya. siapa yang sebenarnya ada di hati?
demi tuhan! saya bingung
ingin mengklarifikasi semuanya. ingin meluruskan persepsi yang berbelok. ingin...
aku ingin semua baik-baik saja seperti semula..tapi aku bisa apa? sekarang semuanya tlah berbeda. tanggung saja konsekuensinya. astaga! harus ku akui, setelah kehilangannya aku malah sering memikirkannya.
mungkin aku telah keliru mengambil keputusan?
apapun, aku akui dia pernah berarti. sekarang, bila saya merasa merindukannya, saya hanya bisa melihat video yang dibuatnya.
demi tuhan !
saya minta maaf ....