katanya berfikir sebelum berbuat
aku berfikir
berfikir
terus berfikir
berfikir lagi
kenapa tak satupun langkah aku buat?
Aku terlalu banyak berfikir
Setelah aku fikir-fikir lagi
Kini aku sudah berbuat
Membuat puisi
Bandung 25 maret 2009
katanya berfikir sebelum berbuat
aku berfikir
berfikir
terus berfikir
berfikir lagi
kenapa tak satupun langkah aku buat?
Aku terlalu banyak berfikir
Setelah aku fikir-fikir lagi
Kini aku sudah berbuat
Membuat puisi
Bandung 25 maret 2009
Sekarang ini
Aku sedang menulis puisi
Langsung dari hati
Sekarang ini bait kedua
Aku sedang menulis puisi
Dibumbui penuh rasa
Sekarang ini bait yang ketiga
Aku sedang menulis puisi
Aku menyembunyikan arti
Sekarang ini bait terakhir
Aku sedang menulis puisi
Dan
Ku akhiri puisi di sini
bandung_31 januari 2009
Di tanggal dan bulan empat itu
Cahaya lilin terangi wajahmu
Datangmu menggertak kaget aku
Salah tingkah tak mampu ku redam
Dengan paksa, kau hadir di depan
Segera terang lilin itu padam
Kau tuturkan basa-basi selamat
Meski semua tak tulus, hatiku girang tak kepalang
Itulah hari ulangtahun terindahku
Di tanggal dan bulan empat itu
Kau –akhirnya- tau hatiku merasa apa
Di tanggal dan bulan empat itu
Aku –akhirnya- juga tau yang kau rasa
Di tanggal dan bulan empat itu
Kita –akhirnya- tak pernah bicara lagi dari hati ke hati
Itulah kurasa
Terselubung jauh dalam asa
Hampa
Tak bercahaya
Hitam menyelimuti
Kelam,
Tak terlihat,
Kosong,
Terangilah aku
Ku mohon… Bandung 18 juli 2008
Menggores hati
Terobati hati
Naik turun tak berhenti
Guratan hati
Hati-hati ! Bandung 29 agustus 2008
Yah,sang binatang jalang. Siapa lagi kalau bukan,Chairil anwar. Lahir di Medan tanggal 22 juli 1922. sekarang ei bukan membahas tentang puisi yang berjudul Aku, tetapi tentang kehebohan karena sajak yang berjudul ’Datang dara hilang dara’ yang diumumkan dalam majalah Mimbar Indonesia atas namanya ternyata plagiat (curian) dari sajak Hsu Chih Mo berjudul ’A Song of the Sea’. Peristiwa itu mengejutkan dunia sastra Indonesia sehingga timbul polemik antara yang menyerang dengan yang mempertahankan Chairil. H.B. Jassin mencoba membelanya dengan mengajukan alasan-alasan ekonomi dan keuangan. Setelah ia meninggal,masih ada heboh yang tertinggal. Ternyata sajak ‘Krawang-Bekasi’ yang banyak dikutip orang dalam peringatan-peringatan nasional, ternyata juga plagiat dari sajak Archibald Macleish berjudul ‘The Young Dead Soldiers’. Demikian juga dengan sajaknya ‘Kepada Peminta-minta’,’Rumahku’, dan lain-lain.
Meskipun pembelaan kawan-kawannya terdekat seperti Jassin, Asrul Sani dan lain-lain tak dapat menutupi kenyataan perbuatan chairil yang keji itu, namun orang pun tidak pula bisa membantah peranan dan jasa Chairil dalam sejarah sastra Indonesia. Pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia sesudah perang pun nyata dan tak bisa dipungkiri. S.M. Ardan dalam salah sebuah tulisannya dalam Gelanggang / Siasat 1954 berkenaan dengan diketemukannya ‘Krawang – bekasi’ sebagai plagiat, mengatakan bahwa lebih baik diselidiki dan diakui plagiat-plagiat yang dilakukan Chairil itu dan bukan dibantah atau dibela, sebab dengan demikian Chairil akan dibersihkan dari dosa yang melekat pada dirinya.
Munculnya Chairil Anwar dalam panggung sejarah sastra Indonesia memberikan sesuatu yang baru. Sajak-sajaknya tidak seperti sajak-sajak Amir Hamzah yang betapa pun masih mengingatkan kita kepada sastra Melayu, meskipun sajak-sajak Amir itu memang indah dan bernilai tinggi. Tidak dapat dibantah pula bahwa sajak-sajak Chairil Anwar bernilai, bahkan bernilai tinggi. Bahasa yang dipergunakannya ialah bahasa Indonesia yang hidup, berjiwa. Bukan lagi bahasa buku, melainkan bahasa percakapan sehari-hari yang dibuatnya bernilai sastra. Karena itulah ada orang yang berpendapat bahwa baru dengan sajak-sajak Chairil Anwarlah sebenarnya sastra Indonesia lahir, sedangkan karya-karya Amir Hamzah, Sanusi Pane, Takdir Alisjahbana dan lain-lainnya dianggap sebagai hasil sastra Melayu saja. Pendapat ini tidak bisa diterima, karena Chairil Anwar sesungguhnya merupakan buah dari pohon yang ditanam dan dipupuk oleh para pendahulunya.
Jadi, benarkah sang binatang jalang itu plagiat?
Sumber dari :Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia-Ajip Rosidi
Emhh,orang pinter ?
Atau....
Orang kreatif yah??
Kalo kamu lebih milih jadi apa?
Pernah dong ngeceng seseorang?
Waah!!!kalo lagi jatuh cinta,rasanya terasi jadi harum. [hhaha lebay]
Rasa penasaran dan keinginan untuk mengenal lebih jauh lawan jenis membuat kita jadi super sibuk ngubek-ngubek all about si someone itu. Pokoknya segala jurus jitu dikeluarin biar si eheum bisa tau apa yang kita rasakan, and of course menyambut sinyal kita dong. Jikalau kamu beruntung, dan dapet lampu hijau dari dia. Setelah melewati masa pedekate,and then,..Waaah, terciptalah sebuah sejarah. Kamu jadian sama si eheum. Tapi pernah enggak sebelumnya terlintas di fikiran kamu, apa sih ’manfaat’ dari pacaran?hayoo,kasih tau ei, apa pendapat kamu,okai !
Apa kamu pernah tertawa terbahak-bahak karena mendengar cerita lucu dari ayahmu? Atau mungkin kamu pernah menangis tersedu-sedu karena bercerita pada ibumu tentang masalahmu?
Sepertinya banyak yang pernah mengalami itu,TAPI, tak sedikit juga yang mungkin ’kurang beruntung’, contohnya aku. Eitss, kalau kamu berfikir aku terlahir dari keluarga broken home, kamu salah. Aku –alhamdulillah- masih memiliki ayah dan ibu dalam satu atap.
Lalu, apa kenangan terindah yang takkan pernah kamu lupakan saat bersama keluarga? Kalau bagiku adalah saat keluarga berkumpul, lalu muncul tawa yang datang dari hati. Itu,itulah! Saat yang selalu aku rindukan. Sayangnya tawa itu hanya sekejap. Aku selalu ingin kembali ke detik itu. Dikala hatiku kesepian seperti sekarang ini. Kutatap ke sana, ada ayah yang asyik mendengar benda mati itu. Bola mataku bergeser ke arah ibuku yang sedang memelototi benda mati itu. Dan disudut sana ada yang dengan lincahnya menatapi laptop. Ada juga yang konsentrasi memijat handphone. Benda mati, benda mati, dan benda mati! Yah sepertinya keluarga ini hanya ’ingin’ berkomunikasi dengan benda mati. Keluargaku ini masih utuh, lengkap tapi kurasa seperti kosong,hampa. Mengapa tak kita buat keluarga ini harmonis? Menyenangkan dan merasa ’benar-benar seperti keluarga’.
Pernah enggak merasa orang-orang disekitar kamu sudah melakukan banyak hal untuk masa depannya, sedangkan kamu belum sekalipun melangkah?seperti jalan di tempat?atau bahkan hanya berdiam diri saja?
Ayolah jangan kita buang waktu begitu saja! Mungkin poin-poin di bawah bisa mendorong kamu agar tak tertinggal, saat dunia berlari
tentukan tujuan masa depan kamu, akan ke arah manakah kapal masa depanmu berlayar. Tentunya dengan mempertimbangkan minat dan bakat kamu, agar tak hanya mau tetapi juga mampu.
konsentrasi pada apa yang akan kamu tuju. Fokus pada satu bidang terlebih dahulu agar maksimal.
bila kita mencintai bidang itu, maka kita akan merasa nyaman.
kadangkala ragu selalu menghampiri kita, ketika harus mengambil sebuah keputusan. Pikirkanlah apa saja resiko yang sekiranya akan muncul bila kita ambil keputusan tersebut. Lalu, BERANILAH melawan musuh, yaitu RAGU.
tunggu apa lagi, lakukan sekarang juga !
tentunya semua ini tak terlepas dari usaha dan doa, selamat menata masa depanmu! semangat!